Blogger templates

Tiny Finger Point Hand With Heart

Senin, 12 November 2012

Cerpen


AIMEY


Hujanpun turun ketika bel pulang sekolah berbunyi. Anak – anak SMAN 1 GRANDE pun berhamburan keluar. Ada yang nekat pulang, ada juga yang menunggu hujan reda. Aimey memutuskan untuk mengunggu hujan reda. Ia mengunggu, berdiri bersandar tembok. Ia menatapi setiap tetesan air hujan. Dikejutkan ia dengan Keila.
“Hey, nglamun aja..” , kejut Keila.
“Eh, kamu... ada apa?”, kata Aimey.
“Aku kira kamu udah pulang tadi,”
“Belum kok, aku masih nunggu ujannya reda,”
“Oke aku temenin kamu,” kata Keila.
“Makasih Kei..”
“Sama – sama ...”
                Hujanpun reda,  Aimey segera menuju tempat parkir dan mengambil sedepanya. Digayuhnya sepada miliknya. Ia pulang menikmati dinginnya suasana yang habis diguyur hujan. Di jalan, baju sragam Aimey terkena ciprat mobil yang melintas.
“Hey,, dasar NAJONG !!!”, teriak Aimey.
Cepat – cepat ia ingin tiba di rumah. Sesampai di rumah ia cepat – cepat mandi lalu ganti baju. Seusai itu dia istirahat.
Esok harinya dia berangkat sekolah naik sepeda. Tiba di sekolah, ia memarkirkan sepedanya, lalu menuju kelas. Bel tanda masuk berbunyi. Bu.Sandra masuk di kelas Aimey.
“Selamat pagi..?”
“Pagi, Bu..,”
“Anak – anak, kalian kedatangan teman baru pindahan dari SMAN 1 CENDANA. Yuko, silakan perkenalkan dirimu kepada teman – teman.              
“Perkenalkan, nama saya Arnando Deyuko. Kalian bisa panggil Yuko. Saya pindahan dari SMAN 1 CENDANA. Thanks”
“Nah, Yuko silakan duduk di sebelah Revan.”
Anak baru itu duduk tepat di depan Aimey. Aimey mengguman kagum dalam hatinya. Aimey memandang Yuko. Tetapi Yuko memandang sosok Clara, cewek paling sok di kelas Aimey. Mengetahui itu, Aimey terdiam dan segera menghilangkan pikirannya tadi.
Tak terasa pelajaran usai. Bel tanda istirahat pun berbunyi. Semua yang ada di kelas keluar meninggalkan kelas, kecuali Aimey.
“Aimey, ke kantin yuk..,”
“Enggak ah Kei, aku pengen di sini,”
“Ooo, ya udah, aku ke kanti dulu ya, mau ngisi perut,.. hehehe,” kata Keila seraya meninggalkan Aimey sendiri.
Aimey duduk di bangkunya sambil membaca novel. Tiba – tiba Yuko pun masuk ke dalam kelas.
“Kamu nggak ke kantin?” kata Yuko
“Enggak,”
“Kamu baca apaan tuh?”
“Novel,”
“O, iya, aku udah tanya – tanya tapi belum kenal. Nama kamu siapa?”
“Aimey,”  jawabnya singkat
Tak lama setelah pekenalan, Clara dan temannya masuk ke dalam kelas. Sepertinya dia tidak senang jika Aimey dekat dengan Yuko. Tak disangka, Clara mendekati Yuko.
“Hay Deyuko?”
“Oh hay..,”
“Kenalin, aku Clara” sambil berjabat tangan.
“Siska,” salam teman Clara.
Yuko dan Clara berbincang – bincang seolah sudah kenal sebelumnya. Sepertinya Yuko mempunyai rasa terhadap Clara. Clara mendekati Deyuko karena ia  tahu Yuko anak orang yang berada. Sayang, Yuko tidak mengetahui itu.
Pulang sekolah, hujan turun lagi. Aimey menunggu hujan reda bersandar di tembok. Kali ini ia memikirkan Yuko. Ia tak bisa menghilangkan sosok Yuko. Aimey jatuh cinta pandangan pertama pada Yuko.
Kian hari Yuko semakin dekat dengan Clara. Semakin sakit yang dirasa Aimey saat itu. Tapi dia tidak memperlihatkannya.
Suatu hari Yuko tidak masuk sekolah karena sakit. Aimey mencari tahu alamat Yuko. Ia ingin menjenguk Yuko. Begitu besar perhatian Aimey terhadap Yuko. Sedangkan Clara yang dekat dengan Yuko malah belum menjenguknya.
Sesampai di rumah Yuko, diketuknya pintu rumah. Seorang wanita tua membukakan pintu.
“Maaf, cari siapa?”
“Saya Aimey, teman Yuko. Saya ingin menjenguk Yuko?”
“Silakan non, saya antar ke kamar aden. Den Yuko sedang sakit.”
Rumah Yuko sepi. Orangtuanya masih di luar negeri. Ia di sini bersama pembantunya.
“Aimey..” kata Yuko lemah, “Dari mana kamu tahu rumah aku?”
“Kamu nggak perlu tahu, yang penting kamu sembuh dulu.” Kata Aimey. ”Kamu belum makan ya? Kok makan siang kamu masih utuh?”
“Belum.”
“Kapan kamu sembuh kalo kamunya enggak mau makan?”
Aimey langsung mengambil makan siang Yuko, kemudian ia suapkan pada Yuko. Yuko pun dengan lahap disuapin Aimey. Akhirnya dia mau makan dan minum obat.
Dua hari Aimey pergi ke rumah Yuko untuk merawatnya. Akhirnya esok harinya ia kembali masuk ke sekolah. Ia berterimakasih kepada Aimey yang begitu ikhlas merawatnya.
Tetapi, Yuko justru mencari Clara. Dia mencari Clara karena selama ia sakit, Clara tak pernah menjenguknya. Alasan Clara cukup simple. Dia berkata kalau selama Yuko sakit, dia sibuk dengan urusannya. Yuko mempercayai itu.
Dan suatu hari, Aimey tidak masuk sekolah. Aimey sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Beberapa hari, Aimey tak kunjung masuk sekolah. Sepulang sekolah, Keila menjenguk Aimey di rumah sakit Dr.Sutomo.
Tiba di rumah sakit, ia bertanya kepada suster atas pasien yang bernama Aimey Kanaya. Aimey di rawat di ruang Lili. Tak lama kemudian Keila menemukan ruangan di mana Aimey di rawat. Aimey mengidap penyakit kanker otak.
“Aimey..,”
“Keila, sama siapa kamu?”
“Aku sendiri Mey, kamu kira aku sama siapa?”
“Aku kira kamu sama Yuko.”
Sebenarnya Keila sudah tahu akan perasaan Aimey terhadap Yuko. Keila mencoba menghibur Aimey. Dia tidak mau Aimey memikirkanan Yuko yang nantinya membuat Aimey sakit.
                Dua minggu telah berlalu. Aimey belum juga masuk sekolah. Sepulang sekolah, Keila pergi menjenguk Aimey.
                Kali ini Keila menjenguk Aimey tidak sendiri. Ia pergi ke sana bersama Revan. Diketuknya pintu kamar Aimey.
                “Tok...tok...tok”
                “Masuk,” kata Aimey lemah.
                “Siang Mey...”
                “Siang Kei.., sama siapa kamu?”
                “Aku sama Revan. Van, masuk..”
                “Hay Mey..”
                “Hey Van..,”
                “Gimana Mey keadaan kamu? Udah baikkan?” kata Revan.
                “Ya..., ginilah..”
                “Kamu yang kuat ya Mey, ngadepinnya..” kata Keila
                Aimey sudah pengen masuk kembali ke sekolah. Tapi dia masih belum sembuh. Aimey ingin sekali bertemu dengan Yuko. Ia ingin memberi sesuatu yang dibuatnya sendiri.
                Dia minta tolong kepada Keila dan Revan, agar Yuko meluangkan waktunya sebentar untuk menemui Aimey.
                Esok harinya Revan dan Keila ngomong ke Yuko, kalo Aimey sakit parah dan ingin bertemu dengannya walau sebentar.
                “Yuko.., Aimey sakit parah, dia pengen ketemu sama kamu. Dari kemaren – kemaren dia pengen ketemu sama kamu.” kata Keila.
                “Iya, dia ngarepin kalo kamu dateng jenguk dia.” tambah Revan.
                “Oke, anterin aku ke sana sepulang sekolah.”
                Hari itu kondisi Aimey semakin memburuk. Kanker otaknya mencapai stadium empat.
                Ketika Yuko, Keila, dan Revan sampai di rumah sakit. Aimey telah menghembuskan nafas terakhirnya. Mereka terlambat sampai di sana. Sampai di depan pintu kamar, mereka kaget, karena orangtuanya menangis. Sepucuk surat dan syal buatan Aimey diberikannya kepada Yuko. Yuko pun membuka dan membaca isi surat itu.

                “Yuko, aku pengen jujur sama kamu. Sebenarnya aku suka sama kamu waktu pertama aku liat kamu. Tapi, setelah aku tau kamu suka sama Clara. Aku pendam rasaku ini dalam – dalam. Aku ingin melupakanmu, tapi aku enggak bisa ngehapus bayangan kamu. Hati aku sakit saat kamu bicara, berdua sama Clara di samping aku. Aku mencoba tersenyum di depan kalian meskipun hati aku ini menangis. Tapi aku sempat merasakan senang waktu kamu sakit, aku bisa ngerawat kamu. Mungkin itu pertemuan yang singkat, tapi aku gak akan ngelupain hal itu. Tapi, kenapa kamu menambah sakit hati ini? Ketika aku sakit, kamu nggak pernah datang jenguk aku? Aku pengen ngeliat kamu di saat –saat terahkirku. Yuko.., aku pengen kamu di samping aku. Semoga syal ini bisa ngingetin kamu sama aku. Kalo kamu kangen, pake syal ini ya..? simpan baik – baik...               


                                                Salam manis terakhir,
                                                                Aimey ”


                Yuko menyesal, selama ini telah meninggalkan sosok Aimey yang sangat peduli padanya, dan mengejar sosok Clara yang hanya menginginkan sesuatu darinya.
                Yuko menyimpan syal pemberian Aimey, dan akan mengingat Aimey sebagai sosok yang terindah yang pernah menyayanginya dengan tulus.

0 komentar:

Posting Komentar

 
All About. . . Blogger Template by Ipietoon Blogger Template